Media Ajar, gerak harmonik sederhana , Listrik Statis ( gaya Coulomb, Kuat medan listrik, potensial listrik, Energi potensial listrik). Besaran dan satuan ( satuan dan dimensi, pengukuran, angka penting, notasi ilmiah) , Vektor, Rangkaian listrik arus searah, Fungsi Eksponensial dan logaritma, Fungsi Limit Trigonometri
, USBN Biologi , Kisi-kisi USBN PKn, Kisi-Kisi USBN Sejarah Indonesia
persamaan mutlak dan pertidaksamaan mutlak
persamaan mutlak sma kelas 10, Hukum Newton
Besaran dalam fisika
diartikan sebagai sesuatu yang dapat
diukur, serta memilikinilai
besaran (besar) dansatuan.
Sedangkan satuan adalah sesuatu yang
dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.
Berdasarkan satuannya besaran
dibedakan menjadi dua, yaitu besaran
pokok dan besaran turunan.
1. Besaran Pokok
Besaranpokokadalahbesaranyang satuanya telah ditetapkan terlebih dahulu dan digunakansebagaidasaruntuk menetapkan besaran yang lain
2. Besaran Turunan
Besaran turunanadalah besaran yang dapat
diturunkan dari besaran pokok.
Satuan besaran turunan disebut satuan
turunan dan diperoleh dengan menggabungkan
beberapa satuan besaran pokok. Berikut
merupakanbeberapacontohbesaranturunanbesertasatuannya.
Contoh besaran turunan yang lain
yaitu : volume,berat, massa jenis, daya,
energi kinetic, energi listrik , energi yg lainnya, momentum dll .
3. Dimensi
Dimensi suatu besaran adalah cara
besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran
pokoknya. Pada sistem Satuan Internasional
(SI), ada tujuh besaran pokok yang
berdimensi, sedangkan dua besaran pokok
tambahan tidak berdimensi. Cara
penulisan dimensi dari suatu besaran dinyatakan denganlambanghuruftertentudandiberitandakurungpersegi.Untuklebih jelasnya,perhatikanTabel1.3berikut!
Dimensi mempunyai dua kegunaan,
yaitu untuk menentukan satuan dari suatu besaran
turunan dengan cara analisis dimensional
dan menunjukkankesetaraanbeberapabesaranyangsepintastampakberbeda.
1.
AnalisisDimensional
Analisis dimensional
adalah suatu cara untuk menentukan
satuan dari suatubesaranturunan,dengancaramemerhatikandimensibesarantersebut.
Contoh: usaha dan energi adalah dua
besaran yang berbeda tetapi mempunyai dimensi yang sama
Contoh Soal :
1.Tentukan Satuan dan Dimensinya dari beberapa besaran turunan di bawah ini:
a.Luas
b.Kecepatan
c.Percepatan
d.Gaya
e.Usaha
f.Tekanan
Jawaban nomor 1 :
2.di ketahui persamaan di bawah ini :
di mana F adalah gaya,
m1 dan m2 adalah masa dengan satuan kg dan r
adalah jarak antara kedua massa dengan satuan meter, tentukan satuan dan dimensi dari G.
Jawaban nomor 2 :
Bila belum Paham, simak video di bawah ini :
soal-soal ( Kerjakan ) :
1. Tentukan satuan dan dimensi
dari
a. volume ( volume
= panjang x lebar x tinggi )
b. massa jenis ( massa jenis = massa : volume )
c. berat ( berat = massa x percepatan gravitasi )
d. momentum = massa x kecepatan
e. daya ( energi : waktu )
ingat : satuan energi = satuan usaha
2. di ketahui persamaan F = k. Δx , di mana F adalah gaya, Δx adalah penambahan Panjang dan k adalah konstanta
pegas, tentukan satuan dan dimensi dari k
3. jika m adalah massa matahari r adalah jarak antara bumi dengan matahari dan T adalah periode dengan satuan sekon yang mempunyai persamaan
maka tentukan satuan dan dimensi dari G
Petunjuk nomor 3 :
π2 di
coret atau dihilangkan karena tidak mempunyai satuan
batas akhir tugas 1
batas awal tugas 2
Bilangan baku / Notasi Ilmiah
Satu
keunggulan system metrik yang digunakan dalam satuan SI yaitu system bentuk
baku atau notasi ilmiah. Hasil pengukuran suatu besaran kadang berupa angka
yang sangat besar atau juga angka yg sangat kecil. Penulisan angka-angka hasil
pengukuran yang sangat besa atau sangat kecil dapat dipermudah dengan
menggunakan awalan yang merupakan kelipatan sepuluh. Nama dan awalan dan
besarnya disajikan dalam table 1.4
Tabel 1.4 awalan
dalam satuan SI
Bilangan baku
adalah bilangan yang hanya 1 angka di depan koma kecuali angka nol
Misalnya:
1. bilangan2 ( baku)
2. bilangan 2,45
( baku )
3. bilangan 4,00
. 103 ( baku )
4. bilangan 6, 0768
. 10-5 ( baku )
5. bilangan 0,2 (
tidak baku )
6. bilangan
0,00067 ( tidak baku )
7. bilangan
0,0089. 109 ( tidak baku )
8. bilangan 0,08
. 10-9 ( tidak baku )
Contoh soal :
1. tulislah
bilangan- bilangan di bawah ini dalam bentuk baku
a. 2000000 m
b. 2450 kg
c. 67,50 cm
d. 580,67 . 104 m
e. 248 . 10-5 N
f.0, 0007 m
g. 0,000045m
h.
0,006 108 Volt
i. 0,321 . 10-5 gram
Jawab :
a. 2000000 m= 2 .
106 m
b. 2450 kg = 2,450
. 103 kg
c. 67,50 cm =
6,750 . 101 cm
d. 580,67 . 104
m = 5,8067 . 102 . 104 = 5,8 067. 106 m
e. 248 . 10-5
N = 2,48 . 102 . 10-5 = 2,48 . 10-3 N
f. 0,0007 m
=7 . 10-4m
g. 0,000045 m =
4,5 . 10-5 m
h. 0,006. 108
Volt = 6 . 10-3 . 108 = 6 . 105 Volt
2.selesaikan bilangan- bilangan ( notasi ilmiah ) di bawah ini
dalam bentuk baku ( untuk menjawab soal ini, di bantu dengan bilangan baku dan tabel 1.4 )
a. 4500000
mm=m
b. 750 m = mm
c. 0,00002 Gm = m
d. 2300 Kbite =
Gbite
e. 765,4 Kg = cg
f. 0,056 . 105 Mm =
nm
g. 85,78 10-3 μm = Pm
h. 0,00062 Gm = pm
i. 2400 mm =
Tm
Jawaban nomor 2 :
bila belum memahami pembahasan di atas bisa dilihat di youtube di bawah ini:
Soal – Soal ( kerjakan )
1. tulislah bilangan- bilangan di bawah ini dalam bentuk baku
a. 400000000 m
b. 56700 kg
c. 789,567 cm
d. 78,09 . 106 m
e. 3421 . 10-7 N
f. 0,
000009 m
g. 0,00985 m
h. 0,00065 1010 Volt
i. 0,00321 . 10-8 gram
2. selesaikan
bilangan- bilangan ( notasi ilmiah ) di bawah ini dalam bentuk baku ( untuk
menjawab soal ini, di bantu dengan bilangan baku dan tabel 1.4 )
a. 8500000 nm = m
b. 3456 m
=
Mm
c. 0,00068 Tm
=
m
d. 740000 Mbite
=
Kbite
e. 56,89 mg
=
Gg
f. 0,0089 . 106
Pm =
μm
g. 931,58 10-7 cm
=
Tm
h. 0,00000067 pm
=
Em
i. 345000
Km
=
nm
Batas akhir tugas 2
Batas awal tugas 3
ANGKA PENTING
Pengertian angka
penting
Angka penting
adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. . angka penting terdiri dari angka pasti dan angka
taksiran.
Contoh 1:
Ani, Budi dan
wati mengukur benda yang sama dengan penggaris.
Ani memperoleh Panjang benda 2,0 cm
Budi memperoleh
Panjang benda 2,1 cm
Wati memperoleh
Panjang benda 2,2 cm
Maka dapat di
ambil kesimpulan bahwa angka 2 adalah angka pasti sedangkan angka 0, 1 dan 2
yang terletak di belakang koma adalah angka taksiran.
Contoh 2 :
Ani, Budi dan
wati mengukur benda yang sama dengan jangka sorong.
Ani memperoleh Panjang benda 2,12 cm
Budi memperoleh
Panjang benda 2,13 cm
Wati memperoleh
Panjang benda 2,14 cm
Maka dapat di
ambil kesimpulan bahwa angka 2 dan 1 adalah angka pasti sedangkan angka 2,3 dan
4 yang terletak di belakang sendiri adalah angka taksiran.
Dari hasil
pengukuran di atas, mistar menghasilkan dua angka penting, sedangkan jangka
sorong menghasilkan tiga angka penting. Semakin banyak angka penting yang di
hasilkan suatu pengukuran menunjukkan semakin teliti pengukuran tersebut.
Aturan angka
penting :
1. semua angka
bukan nol adalah angka penting
Contoh :
a. 65488 meter
( memiliki 5 angka penting )
b. 234,261
gram ( memiliki 6 angka penting )
c. 24000000
N ( memiliki 2 angka penting )
d. 2,78 .
10-6 kg ( memiliki 3 angka penting )
2. Semua angka
nol yang terletak di antara bukan nol adalah angka penting
contoh :
a. 106,32
meter ( memiliki 5 angka penting )
b. 84,0007
kg ( memiliki 6 angka penting )
3. Semua angka
nol di sebelah kanan tanda decimal koma tetapi disebelah kiri angka bukan
nol bukan angka penting.
Contoh :
a. 0,000063
kg ( memiliki 2 angka penting )
b. 0,00709 meter ( memiliki 3 angka penting )
4. semua angka nol di sebelah kanan tanda
decimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting .
Contoh :
a. 0,0003700
m ( memiliki 4 angka penting )
b. 4,60 kg
( memiliki 3 angka penting )
c. 7,00 m
( memiliki 3 angka penting )
contoh soal angka penting :
1. tentukan
banyaknya angka penting untuk bilangan-bilangan di bawah ini :
a.34700000000 detik
b.4,87659 km
c.9005 m
d.900500 m
e.0,000005 kg
f.0,000001050 kg
g.0,00010 hg
h.0,00102000 Mg
i.4,0 . 108
m/s
j.-1,6 . 10-19
C
Jawaban nomor 1 :
a.3 ap ( ap = angka penting )
b.6 ap
c.4 ap
d.4 ap
e.1 ap
f.4 ap
g.2 ap
h.6 ap
i.2 ap
j.2 ap
2. Bulatkan bilangan-bilangan di bawah ini menjadi bilangan 1 angka
desimal :
a.9,563
b.3,234
c.0,45
d.0,35
e.189,98
f.3,250 . 10-6
Jawaban Nomor 2
a.9,6
b.3,2
c.0,4
d.0,4
e.190,0
f.3,2 . 10-6
lihat penjelasan jawaban nomor 2 di bawah ini :
Perkalian, pembagian, kuadrat, akar
kuadrat dengan menggunakan aturan angka penting .
Hasil perkalian atau pembagian angka
penting ditulis sesuai dengan jumlah angka penting yg paling sedikit dari
bilangan yang dikalikan atau bilangan yang dibagi
Contoh soal :
1. hitunglah
dan tentukan hasilnya menurut aturan angka penting
a.
luas pesrsegi panjang yang panjangnya 6,25 cm dan lebarnya 5,5 cm
Jawaban :
A = p . l
= 6,25 cm ( 3 ap ) . 5,5 cm ( 2 ap)
= 34,375 cm2 ( kita bakukan dulu )
= 3, 4375 . 101 ( kemudian kita bulatkan jadikan 2 ap )
= 3,4 . 101 cm2 hasilnya dalam 2ap , karena harus pakai ap terkecil
b.
luas persegi yang Panjang sisinya 12 cm
c. √625 cm
d. 6400 N : 8 m
e. luas lingkaran dengan jari-jari 21 cm
f. 4,345 cm x 3,7 cm
g. √1225 cm
h.
( 4,25 cm )2
i. keliling lingkaran yang jari-
jarinya 42 cm
j. volume balok yang panjangnya 40 cm, lebar 25 cm dan tinggi 14 cm
k.
Massa sebuah kelereng 16,7 gr. Berapakah massa 25 kelereng sejenis?
l. keliling
persegi panjang yang panjangnya 12,5 cm dan lebarnya 4,75 cm.
m. widya
mempunyai empat buah kelereng. Massa setiap kelereng adalah 12,5 gr, 12,4 gr,
12,4 gr, 12,6 gr. Masa kelereng rata-rata widya adalah……………………
n.tinggi 5 siswa masing-masing 154 cm, 158 cm,
163 cm, 165 cm dan 160 cm. tentukan tinggi rata-rata kelima siswa .
Soal - soal penjumlahan dan pengurangan menurut angka penting ( ingat : memakai angka taksiran ) berbeda dengan perkalian dan pembagian
Contoh soal :
1. dengan menggunakan angka penting hitunglah :
85,6 cm + 13,21 cm = ... cm
2. dengan menggunakan angka penting hitunglah :
567,264 gram - 23,13 gram = ... gram
bila belum paham silahkan lihat video di bawah ini :
Kerjakan soal -soal di bawah ini ;
1. tentukan banyaknya angka
penting untuk bilangan-bilangan di bawah ini :
a.347980000 detik
b.405,00600 km
c.86007 m
d.86007000 m
e.0,0000408 kg
f.0,00610500 kg
g.700,000120 hg
h.0,001024000 Mg
i.4,02 . 108 m/s
j.-1,760 . 10-19 C
2. Bulatkan
bilangan-bilangan di bawah ini menjadi bilangan 1 angka desimal :
a.78,796
b.3,467
c.0,75
d.0,85
e.249,98
f.3,450 . 10-6
3. hitunglah dan tentukan
hasilnya menurut aturan angka penting
a. luas persegi panjang yang
panjangnya 7,85 cm dan lebarnya 3,6 cm
b.
luas persegi yang Panjang sisinya 25 cm
c. √1764 cm
d. 7500 N : 5 m
e. luas lingkaran dengan jari-jari 14 cm
f. 5,7890
cm x 3,0 cm
g. √2500 cm
h.
( 3,475 cm )2
i. keliling lingkaran yang jari-
jarinya 56 cm
j. volume balok yang panjangnya 8 cm, lebar 45 cm dan tinggi 20 cm
k. Massa sebuah kelereng 12,25 gr. Berapakah massa 20 kelereng sejenis?
l. keliling
persegi panjang yang panjangnya 16,5 cm dah lebarnya 3,98 cm
m. widya
mempunyai empat buah kelereng. Massa setiap kelereng adalah 10,5 gr, 10,4 gr, 10,6
gr, 10,8 gr. Masa kelereng rata-rata widya adalah……………………
n. tinggi 5 siswa masing-masing 170 cm, 168 cm,
161 cm, 165 cm dan 172 cm. tentukan tinggi rata-rata kelima siswa.
4. dengan menggunakan angka
penting hitunglah :
475,264 cm + 7,13 cm =
... cm
5. 2. dengan menggunakan angka penting
hitunglah :
987,456 gram - 23,13 gram
= ... gram
batas akhir tugas 3
batas awal tugas 4
Ketidakpastian Pengukuran
Ketelitian dalam melakukan pengukuran sudah menjadi tuntutan dalam ilmu
pengetahuan , begitu juga dalam fisika. Namun demikian boleh dikatakan bahwa
tidak ada pengukuran yang benar-benar seratus prosen akurat. Pasti ada
ketidakpastian pengukuran yang disebabkan oleh beberapa hal, baik oleh factor manusia,
lingkungan maupun alat itu sendiri. Oleh karena itu dalam melakukan pengukuran
selalu dituliskan ketidakpastiannya, baik dalam harga mutlak maupun dalam
kesalahan relative ( prosen ).
Kesalahan
( error ) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai sebenarnya. Kesalahan
dapat digolongkan menjadi 3 yaitu :
1. kesalahan umum ( keteledoran )
2. kesalahan sistematis ( disebabkan
oleh instrumentasi itu sendiri, misalnya kesalahan titik nol, keausan alat,
melemahnya elastisitas pegas dll)
3. Kesalahan acak, banyak diakibatkan oleh fluktuasi-fluktuasi yang sulit dikendalikan , misal
: fluktuasi tegangan listrik PLN, panas yang terserap ke lingkungan dan
lain-lain.
Penyebab ketidakpastian dalam
pengukuran :
1. Kesalahan alamiah
Disebabkan karena factor lingkungan
yang sulit dikontrol. Misal: pengaruh cuaca dan suhu, angin dll
2. kesalahan alat ( keausan alat dan
lain-lain )
3. kesalahan
obyek ukur ( misalnya diameter pipa yang tidak berbentuk lingkaran sempurna ,
dll)
4. Kesalahan
manusia ( missal: pengamatan yang tidak tepat ( kesalahan paralaks)) dan
lain-lain
Yang perlu diperhatikan pada saat
melakukan pengukuran
1. Kalibrasi alat
2. Presisi ( ketepatan )
3. Akurasi ( ketelitian )
4. sensitivitas (kepekaan alat )
Pengukuran tunggal
1. pengukuran Panjang dengan mistar ( penggaris )
Penggunaan mistar :
Digunakan mengukur panjang secara sederhana, misalnya untuk mengukur panjang buku, panjang pensil, lebar bangun persegi dan sebagainya.
Skala terkecil ( ketelitian ) : 1 mm atau 0,1 cm
Ketidakpastian ( Δx )
Δx = ½ . skala terkecil
= ½ . 0,1
= 0,05 cm
Hasil Ukur (HU)
HU = x ± Δx
Kesalahan Relatif ( KR )
Keterangan :
HU = hasil ukur ( cm )
X = nilai dari hasil pengukuran ( cm )
Δx = ketidakpastian pengukuran ( cm )
Contoh soal :
1. Seorang siswa melakukan pengukuran
benda dengan mistar seperti gambar di bawah ini
Tentukan :
a. skala terkecil ( ketelitan )
b. hasil
pengukuran ( x )
c. ketidakpastian
( Δx )
d. hasil ukur (
HU )
e. kesalahan relative
( KR )
Jawab:
2. Pengukuran Panjang
dengan jangka sorong
Jangka sorong sering digunakan untuk mengukur panjang benda, diameter benda, kedalaman benda, dan ketebalan suatu benda
Terdiri dari 2 skala
1. skala utama ( bagian atas ) SU
2. skala nonius ( bagian bawah ) SN yaitu skala pembantu
Skala terkecil : 0,1 mm atau 0,01 cm
Ketidakpastian ( Δx )
Δx = ½ . skala terkecil
= ½ . 0,01
= 0,005 cm
Hasil Ukur (HU)
HU = x ± Δx
Kesalahan Relatif ( KR )
Contoh
soal :
1. di bawah ini adalah pengukuran Panjang
benda dengan pengukuran alat ukur jangka sorong
Penggunaan : untuk mengukur diameter
atau ketebalan benda yang relative tipis atau kecil. Misal : ketebalan kertas,
diameter kawat, diameter rambut dan sebagainya.
Terdiri dari 2 skala
1. skala utama ( bagian kiri ) SU
2. skala nonius ( bagian kanan yg bisa
di putar ) SN
Skala terkecil : 0,01 mm
Ketidakpastian ( Δx )
Δx = ½ . skala terkecil
= = ½ . 0,01
= 0,005 mm
Hasil Ukur (HU)
HU = x ± Δx
Kesalahan Relatif ( KR )
Contoh
soal :
1. di bawah ini adalah pengukuran Panjang
benda dengan pengukuran alat ukur mikrometer sekrup
Tentukan :
a. skala terkecil
b. hasil
pengukuran ( x )
c. ketidakpastian
( Δx )
d. hasil ukur (
HU )
e. kesalahan relative
( KR )
Jawab :
2. di bawah ini adalah pengukuran Panjang benda dengan pengukuran alat ukur mikrometer sekrup
Tentukan :
a. skala terkecil
b. hasil pengukuran ( x )
c. ketidakpastian ( Δx )
d. hasil ukur ( HU )
e. kesalahan relative ( KR )
Jawab :
4. Pengukuran kuat arus listrik dengan
amperemeter
Penggunaan: untuk mengukur kuat arus
listrik
Skala terkecilnya berbeda-beda tergantung
batas ukur ampermeter
Ketidakpastian ( Δx )
Δx = ½ . skala terkecil
Hasil pengukuran ( HP )
Hasil ukur ( I )
I = ( HP ± Δx ) ampere
Kesalahan Relatif ( KR )
contoh soal :
1. tentukan kuat arus listrik yang terbaca pada alat amperemeter di bawah ini
a. skala terkecil
b. ketidakpastian
( Δx )
c. hasil pengukuran ( HP )
d. hasil ukur kuat
arus( I )
e. kesalahan relative
( KR )
5. Pengukuran kuat arus listrik dengan voltmeter
Penggunaan: untuk mengukur tegangan
listrik
Skala terkecilnya berbeda-beda tergantung
batas ukur voltmeter
Ketidakpastian ( Δx )
Δx = ½ . skala terkecil
Hasil pengukuran ( HP )
Hasil ukur ( I )
I = ( HP ± Δx ) volt
Kesalahan Relatif ( KR )
1. tentukan kuat arus listrik yang
terbaca pada alat voltmeter di bawah ini
Tentukan :
Tentukan :
a. skala terkecil
b. ketidakpastian
( Δx )
c. hasil
pengukuran ( HP )
d. hasil ukur tegangan
( V )
e. kesalahan relative
( KR )
jawab :
untuk memperjelas pemahaman silakan lihat yuotube di bawah ini :
soal - soal ( Kerjakan
)
1. Seorang siswa
melakukan pengukuran benda dengan mistar seperti gambar di bawah ini
Tentukan :
a. skala terkecil ( ketelitan )
b. hasil pengukuran ( x )
c. ketidakpastian ( Δx )
d. hasil ukur ( HU )
e. kesalahan relative ( KR )
2.
di bawah ini adalah pengukuran Panjang benda dengan pengukuran
alat ukur jangka sorong
Kalkulator sains (matematika, fisika, kimia, dsb) dengan penyelesaian step by step terbaik, kunjungi
ReplyDeleteScizeta.com